Kamis, 27 November 2014

DONGKRAK

sistem kerja hidrolik

Dongkrak buaya

Dongkrak adalah alat untuk menaikkan kendaraan guna mempermudah pekerjaan reparasi di bagian bawah kendaraan
Macam-macam dongkrak :



  1. Crocodile jack / dongkrak buaya paling banyak digunakan di bengkel-bengkel ataupun digarasi kendaraan sekarang ada yang ukuran kecil sehingga dapat di bawa di mobil. Keuntungan pemakaian crocodile jack dibandingkan yang lainnya adalah lebih mudah digunakan karena gampang menggesernya ke arah posisi yang diinginkan, di samping itu, waktu yang dibutuhkan untuk mengangkat kendaraan lebih cepat dan aman.
Di dalam rumah yang dibuat dari baja tuang dapat berjalan dan berputar di atas empat roda, terdapat sebuah pompa minyak yang toraknya digerakkan oleh tuas panjang. Tuas tersebut dapat juga dipakai untuk mendorong atau menarik dongkrak.Perbandingan lengan-lengan batang pengangkat kira-kira 20:1Disekeliling rumah dan diatas pompa diisi dengan minyak encer (SAE-10).
Prinsip kerja dongkrak buaya :
Posisi naik :
Pompa memasukkan minyak ke bawah torak yang besar (d), ketika tuas (e) dengan sandaran untuk kendaraan bergerak ke atas. Di atas saluran pompa ada katup pengaman kecil (f) yang membuka berlawanan dengan pegas, bila kita terus-menerus memompa pada kedudukan tertinggi.
Posisi turun :
Untuk menurunkan torak (d) dan lengan angkat (e), dibukakan katup buang dengan engkol kecil (h), sehingga minyak mengalir kembali dari silinder ke ruang persediaan. Tempat persediaan minyak harus selalu terisi sesuai ukuran

  1. Bottle jack / dongkrak botol, dongkrak ini disebut bottle jack karena bentuknya seperti botol. Fungsi bottle jack sama seperti crocodile jack, yaitu untuk mengangkat kendaraan pada ketinggian tertentu untuk dapat melakukan perbaikan pada bagian bawah kendaraan. Perbedaannya adalah penggunaan bottle jack dapat dimasukkan ke dalam kendaraan sebagai perlengkapan utama kendaraan yang mutlak dibutuhkan untuk mengganti roda (ban) sewaktu ban kempis/ bocor.Untuk mendongkrak sebuah kendaraan, dongkrak harus diletakkan tegak lurus pada torak pengangkatnya supaya tidak menjadi bengkok.
Prinsip kerja dongkrak botol

Posisi naik :
Untuk mengangkat kendaraan harus diputar tutup pengalir pembalik minyak (a) dengan batang pompa yang juga berfungsi sebagai kunci, sesudah torak pengangkat pada kedudukan yang rendah . Setelah itu, batang pompa (b) digeserkan naik turun, di mana pompa (c) mengapit minyak dari ruangan persediaan (d) ke bawah torak pengangkat (e). Bila dipompa terus pada kedudukan yang tinggi katup pengaman kecil bekerja.
Posisi turun :
Kendaraan diturunkan dengan cara memutar sekrup ke kiri sampai ¾ putaran memakai batang pompa, di mana katup pengalir pembalik minyak terbuka.
Bagaimana menggunakan dongkrak dengan aman
Pada waktu menggunakan alat dongkrak, utamakan keamanan. Hanya karena kesalahan kecil dapat menyebabkan kecelakaan besar
Lokasi dongkrak dan penopang (Stand)
Untuk mencegah agar lokasi penempatan dongkrak dan stand tidak rusak, pilihlah tempat-tempat yang kuat
Cara Menggunakan Dongkrak
  1. Letakkan ganjalan pada ban-ban belakang apabila bagian depan kendaraan yang diangkat. Sebaliknya, letakkan ganjalan pada ban-ban depan apabila bagian belakang kendaraan yang diangkat.
  2. Dongkrak diletakkan di tempat yang telah ditentukan.
  3. Sebelum dongkrak mulai mengangkat, periksalah sekali lagi apakah tempat pengangkatan kendaraan tepat berada di tengah-tengah sadel dongkrak. Sebab bila tidak, dongkrak dapat slip sewaktu mengangkat kendaraan.
  4. Sebelum mengangkat dan menurunkan kendaraan, periksalah bahwa tidak ada orang atau sesuatu disekitarnya, apabila lagi dibawah kendaraan.
Jangan sekali-kali bekerja di bawah  kendaraan yang hanya ditopang dengan dongkrak saja. Topanglah kendaraan tersebut dengan stand (penopang)
Sebelum mengoperasikan dongkrak Anda harus mengecek hal-hal sebagai berikut:
  • Periksalah sistem hidrolik, pastikan tidak ada kebocoran cairan.
  • Apakah dongkrak tersebut mampu mengangkat beban yang diinginkan.
  • Sadelnya berputar dengan bebas, dan bertahan pada posisinya pada waktu mendongkrak
Apabila dalam  pemeriksaan tersebut ada masalah/ kerusakan, segera lakukan servis/ perbaikan sesuai SOP (Standard Operational Prosedurs)
Pemeliharaan :
Jagalah kebersihan dongkrak, periksalah bila terdapat kebocoran cairan, berikan cairan hidrolik sampai batas atas bila diperlukan. Teteskan sedikit oli pada roda troli.
Dalam penggunaan dongkrak, jangan menahan beban terlalu lama. Gunakanlah jack stand sebagai pengganti dongkrak
Simpanlah dongkrak pada lokasi yang aman di lantai bengkel
Pelajarilah buku manual servis, sebelum menggunakan
Masalah-masalah yang sering terjadi / timbul kerusakan pada dongkrak adalah :
  1. Terjadi kebocoran pada seal oil
  2. Pada saat digunakan, tiba-tiba beban turun
  3. Dongkrak tidak mampu mengangkat beban sesuai dengan spesifikasinya
  4. Pada sistem hidrolisnya terjadi kebocoran
  5. Minyak hidrolis kurang
  6. Viskositas minyak hidrolik rendah/ jelek
Pompa oli berfungsi untuk menghisap oli dari karter dan menyalurkan keseluruh bagian-bagian mesin, sedangkan saringan minyak oli dipasangkan pada lubang masuk pompa untuk menyaring kotoran bekas serpihan hasil gesekan dan logam kecil yang berasal karena keausan metal. Pompa minyak ini digerakkan oleh batang distributor / gigi sumbu nok (camshaft). Jenis pompa minyak yang sering digunakan adalah model roda gigi dan model rotor. Detail mengenai perbedaan kedua jenis pompa oli adalah sebagai berikut : Model roda gigi 1. Pompa model roda gigi Jenis pompa ini terdiri dari badan dan 2 ( dua ) buah roda gigi yang saling berkaitan di dalam badan ( pump body ), bila salah satu roda gigi berputar maka roda gigi yang lain akan ikut berputar dengan sendirinya dengan berlawanan arah, sehingga minyak oli yang terdapat diantara celah-celah roda gigi dan badan didesak keluar dari lubang masuk ke lubang keluar menuju bagian-bagian mesin. Konstruksi pipa minyak ini sangat sederhana dan dapat bekerja dengan baik. Model rotor 2. Pompa model rotor Jenis pompa rotor menempatkan rotor penggerak berkatian bersama dalam pompa, dan poros rotor penggerak dibuat eksentrik terhadap bodinya dengan demikian sewaktu rotor penggerak berputar, rotor lainnya juga ikut berputar dan volume ruangan diantara rotor-rotor tersebut akan berubah-ubah, minyak oli akan masuk melalui celah masuk yang berada pada ruang diantara rotor-rotor dan diteruskan ke bagian lainnya dengan jalan memperkecil ruangan rotor penggerak. Pompa oli ini mempunyai kemampuan yang sama dengan pompa model roda gigi dan mempunyai keuntungan yaitu berbentuk lebih kecil. Adanya sistem ventilasi pada karter adalah berfungsi untuk menjaga kekentalan dan kemurnian minyak pelumas ini. Suhu di dalam karter akan naik ketika mesin bekerja, dan pada keadaan ini bahan-bahan yang tidak terbakar beserta air akan menguap, bahan-bahan ini harus segera dibuang. Dan pembuangan dari penguapan ini melalui pipa ventilasi yang menghubungkan karter dengan udara luar. Dalam kurun waktu tertentu minyak pelumas mesin ini akan kotor dan pekat, hal ini dikarenakan adanya partikel-partikel logam dari sisa hasil gesekan antar logam, debu dan abu, karbon serta bahan-bahan lain yang masuk ke dalam minyak tersebut. Bagian-bagian yang berat akan mengendap disebabkan pada penutup bawah yang terdapat di karter disertai dengan baut dan mengandung magnet. Penutup bawah ini juga berfungsi untuk mengeluarkan minyak pelumas yang akan diganti jika sudah waktunya penggantian oli. Pada umumnya oli mesin diganti pada saat kendaraan/mobil telah menempuh antara 3500 km s/d 5000 km, ada baiknya dilakukan secara berkala dan rutin sehingga mesin akan awet dan tidak menimbulkan masalah baru. Dan untuk bagian-bagian yang ringan akan ikut terbawa naik kembali dan akan melumasi mesin lagi, akibatnya akan memperbesar keausan dan kemungkinan terjadinya panas yang berlebihan. Adakalanya oli ini harus dibersihkan melalui saringan / filter hanya sebagian atau seluruhnya. Filter oli ini umumnya terdapat dan dipasangkan di bagian luar mesin untuk memudahkan penggantian elemen filter. Filter oli ini dilewati oleh oli setelah dipompa dan dibersihkan dari kotoran. Usia penggantian filter oli ini sebaiknya 3 kali pengisian/penggantian oli mesin bersamaan juga filter oli ikut diganti, dengan kisaran pada jarak tempuh 10.000 km s/d 12.000 km, sehingga tidak terlalu lama umur filter oli ini sebab untuk menghindari penumpukan kotoran yang berlebih yang mengakibatkan buntunya celah dan suplai pelumasan menjadi terhambat. Bahkan mungkin bagian-bagian yang sangat kecil dan ringan akan ikut kembali masuk dan melumasi bagian mesin.

Make Money at : http://bit.ly/copy_win
Pompa oli berfungsi untuk menghisap oli dari karter dan menyalurkan keseluruh bagian-bagian mesin, sedangkan saringan minyak oli dipasangkan pada lubang masuk pompa untuk menyaring kotoran bekas serpihan hasil gesekan dan logam kecil yang berasal karena keausan metal. Pompa minyak ini digerakkan oleh batang distributor / gigi sumbu nok (camshaft). Jenis pompa minyak yang sering digunakan adalah model roda gigi dan model rotor. Detail mengenai perbedaan kedua jenis pompa oli adalah sebagai berikut : Model roda gigi 1. Pompa model roda gigi Jenis pompa ini terdiri dari badan dan 2 ( dua ) buah roda gigi yang saling berkaitan di dalam badan ( pump body ), bila salah satu roda gigi berputar maka roda gigi yang lain akan ikut berputar dengan sendirinya dengan berlawanan arah, sehingga minyak oli yang terdapat diantara celah-celah roda gigi dan badan didesak keluar dari lubang masuk ke lubang keluar menuju bagian-bagian mesin. Konstruksi pipa minyak ini sangat sederhana dan dapat bekerja dengan baik. Model rotor 2. Pompa model rotor Jenis pompa rotor menempatkan rotor penggerak berkatian bersama dalam pompa, dan poros rotor penggerak dibuat eksentrik terhadap bodinya dengan demikian sewaktu rotor penggerak berputar, rotor lainnya juga ikut berputar dan volume ruangan diantara rotor-rotor tersebut akan berubah-ubah, minyak oli akan masuk melalui celah masuk yang berada pada ruang diantara rotor-rotor dan diteruskan ke bagian lainnya dengan jalan memperkecil ruangan rotor penggerak. Pompa oli ini mempunyai kemampuan yang sama dengan pompa model roda gigi dan mempunyai keuntungan yaitu berbentuk lebih kecil. Adanya sistem ventilasi pada karter adalah berfungsi untuk menjaga kekentalan dan kemurnian minyak pelumas ini. Suhu di dalam karter akan naik ketika mesin bekerja, dan pada keadaan ini bahan-bahan yang tidak terbakar beserta air akan menguap, bahan-bahan ini harus segera dibuang. Dan pembuangan dari penguapan ini melalui pipa ventilasi yang menghubungkan karter dengan udara luar. Dalam kurun waktu tertentu minyak pelumas mesin ini akan kotor dan pekat, hal ini dikarenakan adanya partikel-partikel logam dari sisa hasil gesekan antar logam, debu dan abu, karbon serta bahan-bahan lain yang masuk ke dalam minyak tersebut. Bagian-bagian yang berat akan mengendap disebabkan pada penutup bawah yang terdapat di karter disertai dengan baut dan mengandung magnet. Penutup bawah ini juga berfungsi untuk mengeluarkan minyak pelumas yang akan diganti jika sudah waktunya penggantian oli. Pada umumnya oli mesin diganti pada saat kendaraan/mobil telah menempuh antara 3500 km s/d 5000 km, ada baiknya dilakukan secara berkala dan rutin sehingga mesin akan awet dan tidak menimbulkan masalah baru. Dan untuk bagian-bagian yang ringan akan ikut terbawa naik kembali dan akan melumasi mesin lagi, akibatnya akan memperbesar keausan dan kemungkinan terjadinya panas yang berlebihan. Adakalanya oli ini harus dibersihkan melalui saringan / filter hanya sebagian atau seluruhnya. Filter oli ini umumnya terdapat dan dipasangkan di bagian luar mesin untuk memudahkan penggantian elemen filter. Filter oli ini dilewati oleh oli setelah dipompa dan dibersihkan dari kotoran. Usia penggantian filter oli ini sebaiknya 3 kali pengisian/penggantian oli mesin bersamaan juga filter oli ikut diganti, dengan kisaran pada jarak tempuh 10.000 km s/d 12.000 km, sehingga tidak terlalu lama umur filter oli ini sebab untuk menghindari penumpukan kotoran yang berlebih yang mengakibatkan buntunya celah dan suplai pelumasan menjadi terhambat. Bahkan mungkin bagian-bagian yang sangat kecil dan ringan akan ikut kembali masuk dan melumasi bagian mesin. sumber :http://d-ekatnadi.blogspot.com/2010/10/mesin-mobil-pompa-minyak-pe

Make Money at : http://bit.ly/copy_win
Pompa oli berfungsi untuk menghisap oli dari karter dan menyalurkan keseluruh bagian-bagian mesin, sedangkan saringan minyak oli dipasangkan pada lubang masuk pompa untuk menyaring kotoran bekas serpihan hasil gesekan dan logam kecil yang berasal karena keausan metal. Pompa minyak ini digerakkan oleh batang distributor / gigi sumbu nok (camshaft). Jenis pompa minyak yang sering digunakan adalah model roda gigi dan model rotor. Detail mengenai perbedaan kedua jenis pompa oli adalah sebagai berikut : Model roda gigi 1. Pompa model roda gigi Jenis pompa ini terdiri dari badan dan 2 ( dua ) buah roda gigi yang saling berkaitan di dalam badan ( pump body ), bila salah satu roda gigi berputar maka roda gigi yang lain akan ikut berputar dengan sendirinya dengan berlawanan arah, sehingga minyak oli yang terdapat diantara celah-celah roda gigi dan badan didesak keluar dari lubang masuk ke lubang keluar menuju bagian-bagian mesin. Konstruksi pipa minyak ini sangat sederhana dan dapat bekerja dengan baik. Model rotor 2. Pompa model rotor Jenis pompa rotor menempatkan rotor penggerak berkatian bersama dalam pompa, dan poros rotor penggerak dibuat eksentrik terhadap bodinya dengan demikian sewaktu rotor penggerak berputar, rotor lainnya juga ikut berputar dan volume ruangan diantara rotor-rotor tersebut akan berubah-ubah, minyak oli akan masuk melalui celah masuk yang berada pada ruang diantara rotor-rotor dan diteruskan ke bagian lainnya dengan jalan memperkecil ruangan rotor penggerak. Pompa oli ini mempunyai kemampuan yang sama dengan pompa model roda gigi dan mempunyai keuntungan yaitu berbentuk lebih kecil. Adanya sistem ventilasi pada karter adalah berfungsi untuk menjaga kekentalan dan kemurnian minyak pelumas ini. Suhu di dalam karter akan naik ketika mesin bekerja, dan pada keadaan ini bahan-bahan yang tidak terbakar beserta air akan menguap, bahan-bahan ini harus segera dibuang. Dan pembuangan dari penguapan ini melalui pipa ventilasi yang menghubungkan karter dengan udara luar. Dalam kurun waktu tertentu minyak pelumas mesin ini akan kotor dan pekat, hal ini dikarenakan adanya partikel-partikel logam dari sisa hasil gesekan antar logam, debu dan abu, karbon serta bahan-bahan lain yang masuk ke dalam minyak tersebut. Bagian-bagian yang berat akan mengendap disebabkan pada penutup bawah yang terdapat di karter disertai dengan baut dan mengandung magnet. Penutup bawah ini juga berfungsi untuk mengeluarkan minyak pelumas yang akan diganti jika sudah waktunya penggantian oli. Pada umumnya oli mesin diganti pada saat kendaraan/mobil telah menempuh antara 3500 km s/d 5000 km, ada baiknya dilakukan secara berkala dan rutin sehingga mesin akan awet dan tidak menimbulkan masalah baru. Dan untuk bagian-bagian yang ringan akan ikut terbawa naik kembali dan akan melumasi mesin lagi, akibatnya akan memperbesar keausan dan kemungkinan terjadinya panas yang berlebihan. Adakalanya oli ini harus dibersihkan melalui saringan / filter hanya sebagian atau seluruhnya. Filter oli ini umumnya terdapat dan dipasangkan di bagian luar mesin untuk memudahkan penggantian elemen filter. Filter oli ini dilewati oleh oli setelah dipompa dan dibersihkan dari kotoran. Usia penggantian filter oli ini sebaiknya 3 kali pengisian/penggantian oli mesin bersamaan juga filter oli ikut diganti, dengan kisaran pada jarak tempuh 10.000 km s/d 12.000 km, sehingga tidak terlalu lama umur filter oli ini sebab untuk menghindari penumpukan kotoran yang berlebih yang mengakibatkan buntunya celah dan suplai pelumasan menjadi terhambat. Bahkan mungkin bagian-bagian yang sangat kecil dan ringan akan ikut kembali masuk dan melumasi bagian mesin. sumber :http://d-ekatnadi.blogspot.com/2010/10/mesin-mobil-pompa-minyak-pe

Make Money at : http://bit.ly/copy_win

Tidak ada komentar:

Posting Komentar