Minggu, 14 Desember 2014
KOMITMEN
saya miftahun nurrochman lulsan smk negeri 1 gelumbang, ingin menjadi penguasa untuk menegakkan keadilan
Senin, 08 Desember 2014
aki
Pengertian Baterai (Aki)
Baterai atau aki, atau bisa juga accu adalah sebuah sel listrik dimana di dalamnya berlangsung proses elektrokimia yang reversibel (dapat berbalikan) dengan efisiensinya yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia reversibel, adalah di dalam baterai dapat berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik (proses pengosongan), dan sebaliknya dari tenaga listrik menjadi tenaga kimia, pengisian kembali dengan cara regenerasi dari elektroda-elektroda yang dipakai, yaitu dengan melewatkan arus listrik dalam arah (polaritas) yang berlawanan di dalam sel.
Baterai atau aki, atau bisa juga accu adalah sebuah sel listrik dimana di dalamnya berlangsung proses elektrokimia yang reversibel (dapat berbalikan) dengan efisiensinya yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia reversibel, adalah di dalam baterai dapat berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik (proses pengosongan), dan sebaliknya dari tenaga listrik menjadi tenaga kimia, pengisian kembali dengan cara regenerasi dari elektroda-elektroda yang dipakai, yaitu dengan melewatkan arus listrik dalam arah (polaritas) yang berlawanan di dalam sel.
Fungsi Baterai
Baterai atau aki pada mobil berfungsi untuk menyimpan energi listrik
dalam bentuk energi kimia, yang akan digunakan untuk mensuplai
(menyediakan) listik ke sistem starter, sistem pengapian, lampu-lampu
dan komponen komponen kelistrikan lainnya.
Baterai (aki) |
Kontruksi Baterai
Didalam bateria mobil terdapat elektrolit asam sulfat, elektroda positif
dan negatif dalam bentuk plat. Plat plat tersebut dibuat dari timah
atau berasal dari timah. Karena itu baterai tipe ini sering disebut
baterai timah, Ruangan didalamnya dibagi menjadi beberapa sel (biasanya 6
sel, untuk baterai mobil) dan didalam masing masing sel terdapat
beberapa elemen yang terendam didalam elektrolit.
Pada mobil banyak terdapat komponen-komponen
kelistrikan yang digerakkan oleh tenaga listrik. Diwaktu mesin mobil
hidup komponen kelistrikan tersebut dapat digerakkan oleh tenaga listrik
yang berasal dari alternator dan baterai (aki), akan tetapi pada saat
mesin mobil sudah mati, tenaga listrik yang berasal dari alternator
sudah tidak digunakan lagi, dan hanya berasal dari baterai saja. Contoh
bentuk pemakaian energi listrik saat mesin mobil dalam kondisi off
(mati) adalah pada lampu parkir, lampu ruangan, indikator pada ruangan
kemudi, peralatan audio (tape recorder), peralatan pengaman dan
lain-lain.
Jumlah tenaga listrik yang disimpan dalam baterai dapat digunakan
sebagai sumber tenaga listrik tergantung pada kapasitas baterai dalam
satuan amper jam (AH). Jika pada kotak baterai tertulis 12 volt 60 AH,
berarti baterai baterai tersebut mempunyai tegangan 12 volt dimana jika
baterai tersebut digunakan selama 1 jam dengan arus pemakaian 60 amper,
maka kapasitas baterai tersebut setelah 1 jam akan kosong (habis).
Kapasitas baterai tersebut juga dapat menjadi kosong setelah 2 jam jika
arus pemakaian hanya 30 amper. Disini terlihat bahwa lamanya pengosongan
baterai ditentukan oleh besarnya pemakaian arus listrik dari baterai
tersebut. Semakin besar arus yang digunakan, maka akan semakin cepat
terjadi pengosongan baterai, dan sebaliknya, semakin kecil arus yang
digunakan, maka akan semakin lama pula baterai mengalami pengosongan.
Besarnya kapasitas baterai sangat ditentukan oleh luas permukaan plat
atau banyaknya plat baterai. Jadi dengan bertambahnya luas plat atau
dengan bertambahnya jumlah plat baterai maka kapasitas baterai juga akan
bertambah.
Sedangkan tegangan accu ditentukan oleh jumlah daripada sel baterai,
dimana satu sel baterai biasanya dapat menghasilkan tegangan kira kira 2
sampai 2,1 volt. Tegangan listrik yang terbentuk sama dengan jumlah
tegangan listrik tiap-tiap sel. Jika baterai mempunyai enam sel, maka
tegangan baterai standar tersebut adalah 12 volt sampai 12,6 volt.
Biasanya setiap sel baterai ditandai dengan adanya satu lubang pada
kotak accu bagian atas untuk mengisi elektrolit aki.
sistem pengisian
Sistem Pengisian (Charging System)
Fungsi baterai (aki) pada
automobile adalah untuk mensuplai kebutuhan listrik pada komponen-komponen
listrik pada mobil tersebut seperti motor starter, lampu-lampu besar dan
penghapus kaca. Namun demikian kapasitas baterai sangatlah terbatas, sehingga
tidak akan dapat mensuplai tenaga listrik secara terus menerus.
Dengan demikian, baterai
harus selalu terisi penuh agar dapat mensuplai kebutuhan listrik setiap waktu
yang diperlukan oleh tiap-tiap komponen-komponen listrik. Untuk itu pada mobil
diperlukan siatem pengisian yang akan memproduksi listrik agar baterai selalu
terisi penuh. Sistem pengisian (charging
system) akan memproduksi listrik untuk menngsi kembali baterai dan mensuplai
kelistrikan ke komponen yang memerlukannya pada saat mesin dihidupkan.
Sebagian besar mobil
dilengkapi dengan alternator yang menghasilkan arus bolak-balik yang lebih baik
dari pada dynamo yang menghasilkan arus searah dalam hal tenaga listrik yang
dihasilkan maupun daya tahannya.
Mobil yang menggunakan arus
searah (direct current), arus bolak-balik yang dihasilkan oleh alternator harus
disaerahkan menjadi arus searah sebelum dikeluarkan.
Sistem Pengisian |
ALTERNATOR
Fungsi alternator adalah
untuk mengubah energi mekanis yang
didapatkan dari mesin tenaga listrik . Energi mekanik dari mesin
disalurkan sebuah puli, yang memutarkan
roda dan menghasilkan arus listrik bolak-balik pada stator. Arus listrik
bolak-balik ini kemudian dirubah menjadi arus searah oleh diode-diode.
Komponen utama alternator
adalah : rotor yang menghasilkan medan
magnet listrik, stator yang menghasilkan arus listrik bolak-balik, dan beberapa
diode yang menyearahkan arus. Komponen tambahan lain adalah : sikat-sikat yang
mensuplai arus listrik ke rotor untuk menghasilkan kemagnetan (medan magnet),
bearing-bearing yang memungkinkan rotor dapat berputar lembut dan sebuah kipas
untuk mendinginkan rotor, stator dan diode.
a. Puli (Pulley)
Pulley berfungsi untuk tempat
tali kipas penggerak rotor.
b. Kipas (fan)
Fungsi kipas adalah untuk
mendinginkan diode dan kumparan-kumparan pada alternator. c. Rotor
Rotor merupakan bagian yang
berputar di dalam alternator, pada rotor terdapat kumparan rotor (rotor coil)
yang berfungsi untuk membangkitkan kemagnetan. Kuku-kuku yang terdapat pada
rotor berfungsi sebagai kutub-kutub magnet, dua slip ring yang terdapat pada
alternator berfungsi sebagai penyalur listrik ke kumparan rotor.
Rotor |
Rotor ditumpu oleh dua buah
bearing, pada bagian depannya terdapat puli dan kipas, sedangkan di bagian belakang
terdapat slip ring.
d. Stator Coil
d. Stator Coil
Stator Coil |
Pada gambar diatas terlihat
ganbar konstruksi dan stator coil.Kumparan stator adalah bagian yang diam dan
terdiri dari tiga kumparan yang pada salah satu ujung-ujungnya dijadikan satu.
Pada gambar sebelah kanannya terlihat teori
gambar konstruksi ini disebut hubungan “Y” atau bintang tiga fhase.
Bgian tengah yang menjadi satu adalah pusat gulungan.Dan bagian ini disebut
terminal “N”. Pada bagian ujung kabel lainnya akan menghasilkan arus
bolak-balik (AC) tiga phase.
e. Rectifier (Diode)
Rectifier (Diode) |
Pada gambar diatas
memperlihatkan konstruksi dan hubungan antara stator coil dengan diode. Ketiga
ujung dari stator dihubingkan dengan kedua
macam diode. Pada model yang lama terdapat dua bagian yang terpisah
antara diode positif (+) dan diode negative (-). Bagian positif (+) mempunyai
rumah yang lebih besar daripada yang negative (-). Selain perbedaan tersebut
ada lagi perbedaan lainnya yaitu strip merah pada diode positif dan strip hitam
pada diode negative.
Fungsi dari diode adalah menyearahkan arus bolak-balik (AC)
yang dihasilkan oleh stator coil menjadi arus searah (DC). Diode juga berfungsi
mencegah arus balik dari baterai ke alternator.
REGULATOR
Tegangan listrik dari
alternator tidak selalu constant hasilnya. Karena hasil listrik alternator
tergantung daripada kecepatan putaran motor. Makkin cepat putarannya makin
besar hasilnya demikian juga sebaliknya.
Rotor berfungsi sebagai
magnet. Adapun magnet yang dihasilkan adalah magnet listrik, maka dengan
menambah atau mengurangi arus listrik yang masuk ke rotor coil akan
mempengaruhi daya magnet tersebut sehingga hasil pada stator coil-pun akan
terpengaruh. Jadi hasil alternator sangat dipengaruhi oleh adanya arus listrik
yang masuk ke rotor coil.
Fungsi regulator adalah
mengatur besar arus listrik yang masuk ke dalam rotor coil sehingga tegangan
yang dihasilkan oleh alternator tetap constant (sama) menurut harga yang telah
ditentukan walaupun putarannya berubah-ubah. Selain daripada itu
regulator juga berfungsi untuk mematikan tanda dari lampu pengisian (Charging Warning Lamp), lampu
tanda pengisian akan secara otomatis mati apabila alternator sudah menghasilkan
arus listrik.
Fungsi Regulator |
Gambar disamping
memeperlihatkan fungsi dari regulator, alternator dan baterai. Apabila
alternator tidak menghasilkan listrik, maka hanya dari baterai saja untuk
mengatasi kebutuhan kelistrikan, bila hal ini terjadi maka regulator akan
bekerja memberi tanda pada pengemudi
(lampu CHG).
Adapun cirri-ciri IC
regulator yang dibuat jadi satu dengan alternator adalah sebagai berikut :
a. Ukuran kecil dan output-nya tinggi
b. Tidak diperlukan penyetelan voltage (tegangan)
c. Mempunyai silet konpensasi temperature untuk control tegangan yang dimiliki untuk pengisisan baterai dan suplai ke lampu-lampu.
b. Tidak diperlukan penyetelan voltage (tegangan)
c. Mempunyai silet konpensasi temperature untuk control tegangan yang dimiliki untuk pengisisan baterai dan suplai ke lampu-lampu.
Apikasi
dalam Sistem Pengisian (Charging System)
Charging System |
Gambar diatas menunjukan
sirkuit/ranngkaian dari system pengisian yang memakai regulator dua titik
kontak. Kebutuhan tenaga untuk menghasilkan medan magnet (magnetic flux) pada rotor
alternator disuplai dari terminal F.
Arus ini diatur dalam arti ditambah atau
dikurangi oleh regulator sesuai dengan tegangan terminal B. Listrik dihasilkan
oleh stator alternator yang disuplai dari terminal B, dan dipakai untuk
mensuplai kembali beban-beban yang terjadi pada lampu-lampu besar (head lamps), wipers, radio, dan
lain-lain dalam penambahan untuk mengisi kembali baterai. Lampu pengisian akan
menyala, bila altenator tidak mengirimkan jumlah listrik yang normal. Hal
tersebut terjadi apabila tegangan dari teminal N alternator kurang dari jumlah yang ditentukan.
Kamis, 27 November 2014
pembuatan kenalpot
Sebetulnya tidak sulit membuat Knalpot Racing. karena anda
dapat membuatnya sendiri hanya dengan bermodal desain, pipa besi dan plat saja
sudah bisa membuat knalpot Racing mirip dengan Knaplot Racing yang bermerk
dipasaran. Oleh karena itu ada cara-cara yang harus diperhatikan dalam membuat
knalpot mulai dari pemilihan bahan Knalpot, desain knalpot seperti Knalpot R9,
AHRS, CLD, dan alat untuk membuatnya seperti penggunaan alat las. Oke,
selanjutnya mari kita simak apa sajakah yang dibutuhkan dalam membuat Knalpot
Racing.
1. Bahan
Bahan dalam membuat knalpot umumnya menggunakan pipa
besar yang berbahan stainless,
seperti beberapa merek terkenal yang juga menggunakan pipa stainless
dalam membuat produk Knalpot mereka. Dan apabila anda mau mengikuti
trend saat ini, anda bisa menggunakan bahan titanium, tetapi harganya
lebih mahal. Selain pipa, plat juga
dibutuhkan untuk desain bagian luar knalpot agar bisa dimodel sesuai
dengan
keinginan. Dan diantara bahan plat yang sering digunakan dalam cara
membuat
knalpot adalah stanless steel, aluminium, plat galvanis, titanium,
carbon. Namun sebaiknya pilih plat
galvanis karna harganya lebih terjangakau, selain itu lebih kuat dan lentur.
2. Alat
Alat yang paling penting
dalam pembuatan knalpot yaitu dengan menggunakan las. Pengelasan yang murah adalah
dengan menggunakan las karbit, hanya saja me-las dengan las karbit cenderung cepat bocor
dan tidak tahan getaran. oleh karena itu apabila ingin mendapatkan kualitas yang sedikit lebih kuat bisa menggunakan las
kuningan. Atau apabila anda ingin mendapatkan kualitas yang lebih bagus lagi
dapat menggunakan Las Auto Line Welding
Stand yang prosesnya menggunakan gas CO, atau yang terbaru dengan menggunakan
Laser, hanya saja harganya sedikit mahal, anda harus menyiapkan dana sekitar
Empat Ratus juta-an untuk membelinya. Kemudian alat yang harus anda
miliki selajutnya adalah pencetak Silincer Knalpot.
pengertian piston
Mengenal Piston Lebih dalam
Piston
adalah komponen mesin yang membentuk ruang bakar bersama - sama dengan
silinder blok dan silinder head. Piston jugalah yang melakukan gerakan
naik turun untuk melakukan siklus kerja mesin, serta piston harus mampu
meneruskan tenaga hasil pembakaran ke crankshaft. Jadi dapat kita lihat
bahwa piston memiliki fungsi yang sangat penting dalam melakukan siklus
kerja mesin dan dalam menghasilkan tenaga pembakaran. Untuknya maka
piston harus memiliki syarat - syarat sebagai berikut:
- Ringan, agar mudah bagi mesin dalam mencapai putaran tinggi. Jika konstruksi piston terlalu berat , maka sulit bagi mesin untuk mencapai putaran tinggi, sehingga akselerasi sepeda motor atau mobil menjadi sangat lambat.. Atau bahasa mudahnya, sepeda motor atau mobil lambat untuk cepat mencapai kecepatan tinggi walau gas sudah ditarik.
- Tahan terhadap tekanan ledakan karena hasil pembakaran. Pada saat langkah usaha , bensin dan udara terbakar oleh percikan bunga api listrik dari busi. Hasil pembakaran ini akan menimbulkan ledakan dan tekanan yang sangat kuat di dalam ruang bakar, tak terkecuali piston menerima ledakan dan tekanan dari hasil pembakaran tersebut.. Karenanya selain piston harus ringan tapi piston juga harus kuat dalam menahan ledakan dan tekanan hasil pembakaran untuk diteruskan menggerakkan poros engkol.
- Tahan terhadap pemuaian. Pembakaran campuran bensin dan udara dalam ruang bakar akan menimbulkan panas, suhu di daerah ruang bakar akan naik sangat tinggi. Seperti telah kita ketahui bahwa dengan naiknya suhu , maka logam akan mengalami perubahan bentuk atau memuai. Piston yang terbuat dari logam - logam khusus pun akan mengalami pemuiaan yang tidak sedikit. Jika pemuaian yang dialami piston berlebihan maka akan membuat piston terkunci atau ngancing ke dinding silinder blok, sehingga piston akan berhenti bekerja naik turun dalam silinder , sehingga bisa dikatakan bahwa mesin telah mati dengan berhentinya piston dalam melakukan gerakan naik turun.
klahar? bearing
1. Ball Bearing
Ball
bearing adalah jenis bearing yang paling umum, digunakan dibanyak
aplikasi teknis, dari mesin hingga peralatan rumah tangga. Bearing ini
cukup simpel tapi gerak putarnya efektif. Sehingga menjadi bearing yang
paling banyak dipakai karena bisa menghandle baik beban putar (radial
load) ataupun beban tekan dari samping (thrust load). tetapi, hanya
dipakai untuk aplikasi yang bebannya tidak terlalu berat. di ball
bearing ini, beban transfer dari bagian luar (outer race) kedalam
rangkaian bola-bola dalam, lalu kebagian dalam (inner race). karena
bentuk bola adalah bulat, maka kontak antara inner race dan outer race
sangat minim sehingga putarannya sangat lembut.
2. Roller Bearing
Ilustrasi
paling gampang untuk bearing tipe roller ini adalah conveyor belt
dimana bearing di beri beban cukup berat. sesuai namanya, roller bearing
berupa roller yang berbentuk silinder. jadi kontak antara bagian dalam
(inner race) dan bagian luar (outer eace) bukan bertumpu pada satu titik
seperti pada ball bearing, tapi segaris (sesuai lebar roller). karena
titik tumpunya lebih lebar atau lebih dari satu titik, maka kekuatan
tumpuan bebannya juga lebih besar. roller bearing ini juga bervariasi
termasuk needle bearing, yakni menggunakan silinder dengan diameter yang
sangat kecil, karena itulah, disamakan dengan jarum (needle).
3. ball thrust bearing
bearing
jenis ini hanya digunakan untuk aplikasi dengan putaran gerak yang
rendah. tidak bisa dipakai untuk radial load. contoh benda yang biasanya
menggunakan ball thurst bearing antara lain meja makan model putar.
4. Roller Thrust
Sesuai
peruntukannya, roller thurst bearing berupa roller bearing yang bisa
menahan beban cukup berat, biasa dipakai di gear set seperti transmisi
atau gear box, dimana butuh rumah dan rotating shaft. gigi matahari yang
dipakai ditransmisi juga butuh bearing ini.
5. Tapered Roller
Bearing
jenis ini biasa dipakai di tromol mobil, dimana roller bearingnya punya
dua bagian yang saling bersebrangan arah. dengan demikin , dua roller
bearing ini bisa menahan beban (trust load) dari dua arah tersebut.
6. Magnetic Bearing
Magnetic Bearing adalah bearing paling
modern dengan daya kerja atau putaran tinggi. biasanya di pakai di
sistem sistem dan perangkat tertentu seperti flywheel. dengan bantuan
magnetic bearing ini, maka flywheel bisa terapung di medan magnet.
Beberapa tipe flywheel bisa berputar lebih dari 50 ribu rpm. bandingkan
dengan roller bearing biasa atau ball bearing yang akan langsung meleleh
dalam kecepatan ini. Karna magnetic bearing tidak punya moving part
sistem kerja gardan
Cara kerja gardan
Fungsi utama gardan adalah membedakan putaran roda kiri dan kanan pada saat mobil sedang membelok.Hal itu dimaksudkan agar mobil dapat membelok dengan baik tanpa membuat kedua ban menjadi slip atau tergelincir. Untuk mempelajari cara kerja gardan berikut ini , sebaiknya Anda baca terlebih dahulu postingan saya tentang mengenal gardan . Adapun cara kerja gardan adalah sebagai berikut :Pada saat mobil berjalan lurus :
Pada saat mobil berjalan lurus keadaan kedua ban roda kiri dan kanan sama - sama dalam kecepatan putaran yang sama.Dan juga beban yang ditanggung roda kiri dan roda kanan adalah sama. Sehingga urutan perpindahan putaran dari as kopel akan diteruskan untuk memutar drive pinion . Drive pinion akan memutar ring gear , dan ring gear bersama - sama dengan differential case akan berputar. Dengan berputarnya differential case , maka pinion gear akan terbawa berputar bersama dengan differential case karena antara differential case dan pinion gear dihubungkan dengan pinion shaft. Karena beban antara roda kiri dan roda kanan adalah sama saat jalan lurus , maka pinion gear akan membawa side gear kanan dan side gear kiri untuk berputar dalam satu kesatuan. Jadi dalam keadaan jalan lurus sebenarnya pinion gear tidak berputar , pinion gear hanaya membawa side gear untuk berputar bersama - sama dengan differential case dalam kecepatan putaran yang sama. Bila differential case berputar satu kali , maka side gear juga berputar satu kali juga , demikian seterusnya dalam keadaan lurus. Putaran side gear ini kemudian akan diteruskan untuk menggerakkan as roda dan kemudian menggerakkan roda.
Pada saat kendaraan membelok :
Pada saat mobil sedang membelok beban yang ditanggung pada roda bagian dalam adalah lebih besar daripada beban yang ditanggung roda bagian luar . Misalkan sebuah mobil sedang belok ke kiri, maka beban pada roda kiri akan lebih besar daripada beban roda kanan. Dengan demikian urutan perpindahan tenaganya adalah sebagai berikut ; P:utaran dari as kopel akan diteruskan untuk memutar drive pinion . Drive pinion akan memutar ring gear . Dengan berputarnya ring gear maka differential case akan terbawa juga untuk berputar. Karena beban roda kiri lebih besar dari roda kanan saat belok ke kiri , maka side gear sebelah kiri akan memberi perlawanan terhadap pinion gear untuk tidak berputar . Gaya perlawanan dari side gear kiri ini akan membuat pinion gear menjadi berputar mengitari side gear kiri. Dengan berputarnya pininon gear , maka side gear kanan akan diputar oleh pinion gear. Sehingga side gear kanan akan berputar lebih cepat dari side gear kiri. Gerakan side gear ini akan diteruskan ke as roda kemudian ke roda. Untuk roda kanan akan berputar lebih cepat daripada roda kiri karena side gear kanan berputar lebih cepat.
Penggerak Sudut
1. Bagian – bagian poros penggerak aksel
1. Rumah Penggerak Aksel
2. Gigi Pinion
3. Gigi Korona
4. Gigi Kerucut Samping/Matahari
5. Rumah Differensial
6. Poros Gigi Kerucut Antara
7. Gigi Kerucut Antara/Planet
8. Mounting Rumah Penggerak aksel
9. Tutup Debu
10. Poros Aksel
11. Penghubung Bola/Penghubung CV
12. Bantalan Rumah Diferensial
13. Bantalan Poros Pinion
14. Sil Oli
2. Penggunaan :
Kendaraan dengan motor memanjang, untuk meneruskan putaran ke roda-roda diperlukan penggerak sudut. Karena arah putaran motor berbeda dengan arah putaran roda – roda
3. Fungsi :
• Merubah arah putaran dari arah putaran mesin ke kanan ( a ) menjadi arah putaran maju ( b ) ke roda – roda
4. Jenis Penggerak Sudut
Pada saat sekarang penggerak aksel hanya menggunakan penggerak sudut roda korona. Tetapi pada sistem lama, misalnya merek PEUGEOT menggunakan penggerak roda cacing.
Perbandingan gigi pada : • Sedan station antara 3,5 : 1 s/d 4,5 : 1
• Truk antara 5 : 1 s/d 12 : 1
Jenis biasa :
Sumbu poros pinion segaris dengan aksis roda korona Konstruksi ini hanya digunakan pada truk
Kerugian :
• Suara tidak halus
• Gaya pada gigi besar ( Konstruksi Berat )
Jenis biasa :
Sumbu poros pinion segaris dengan aksis roda korona Konstruksi ini hanya digunakan pada truk
Kerugian :
• Suara tidak halus
• Gaya pada gigi besar ( Konstruksi Berat )
Jenis Hypoid
Sumbu poros pinion tidak segaris dengan aksis roda korona
Konstruksi ini : Digunakan pada sedan, station dan truk
Keuntungan :
• Suara halus
• Permukaan gigi yang memindahkan gaya lebih besar
• Poros penggerak ( Gardan ) lebih rendah
Kerugian :
• Perlu oli khusus GL 4 atau GL 5
• Gesekan antara gigi lebih besar
5. Bentuk Gigi
Dari bentuk giginya, roda korona ada 2 macam
• Klingenberg
• Gleason
Klingenberg
• Tebal puncak gigi bagian dalam dan bagian luar sama (A=B)
• Disebut gigi spiral karena bentuk gigi sebagian dari busur spiral
• Kebanyakan digunakan pada mobil Eropa dan Jepang
Gleason
• Tebal puncak gigi bagian dalam dan bagian luar tidak sama (a?b)
• Disebut gigi lingkar karena bentuk – bentuk gigi sebagian dari busur lingkaran
• Kebanyakan digunakan pada mobil Amerika
6. Penyetelan Penggerak Aksel
1. Tinggi pinion
Untuk mendapatkan posisi gigi pinion yang tepat terhadap gigi roda korona
2. Pre – load pinion
Agar keausan bantalan tidak menyebabkan kebebasan bantalan
3. Celah bebas gigi roda korona ( Back Lash )
Roda korona dapat berputar dengan baik/halus dan tidak menimbulkan suara persentuhan gigi atau suara dengung
4. Pre – load bantalan rumah diferensial ( Keseluruhan )
Agar keausan bantalan tidak menimbulkan kebebasan bantalan / gerak aksial roda korona
5. Memeriksa Persinggungan gigi
Untuk menempatkan posisi permukaan kontak gigi pinion dan roda korona benar ( di tengah – tengah ) sehinggga suara halus dan keausan merata
7. Bentuk Rumah Aksel ( Penggerak Aksel )
Dari bentuk rumah penggerak aksel dapat dibedakan tiga macam :
• Aksel Banjo
• Aksel Spicer
• Aksel Terompet
7.1. Aksel Banjo
Rumah bantalan lebih kuat menahan gaya ke samping / aksial roda korona kurang kuat, biasa digunakan pada kendaraan sedan, Station dan Jep
7.2. Aksel Spicer
Rumah bantalan lebih kuat menahan gaya ke samping / aksial roda korona jenis ini sering digunakan pada jeep dan truk
7.4. Aksel Terompet
Rumah bantalan merupakan satu kesatuan yang kokoh dengan rumah aksel, jenis ini paling kuat menahan gaya ke samping / aksial roda korona biasanya digunakan pada jenis kendaraaan berat
Jarang lagi digunakan pada kendaraan, karena :
• Konstruksi rumit
• Penyetelan sulit
• Harga mahal
power stering
Pengertian, Fungsi, Komponen, Cara Kerja, dan Cara Memperbaiki Sistem Kemudi Mobil (kemudi manual, power steering dan electric power steering)
Pengertian, Fungsi, Komponen, Cara Kerja, dan Cara Memperbaiki Sistem Kemudi Mobil (kemudi manual, power steering dan electric power steering)
Sumber : http://gadogadosaya.wordpress.com/2009/08/11/tips-bedah-perawatan-electric-power-steering-sistem-kemudi-mobil/
http://dutro99.blogspot.com/2013/01/memperbaiki-sistem-kemudi-mobil.html
Sistem Kemudi
Fungsi sistem kemudi
Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda-roda depan.
Bila roda kemudi diputar, steering column akan meneruskan tenaga putarnya ke steering gear. Steering gear memperbesar tenaga putar ini sehingga dihasilkan momen yang lebih besar untuk menggerakkan roda depan melalui steering linkage.
Bila roda kemudi diputar, steering column akan meneruskan tenaga putarnya ke steering gear. Steering gear memperbesar tenaga putar ini sehingga dihasilkan momen yang lebih besar untuk menggerakkan roda depan melalui steering linkage.
Gambar Sistem kemudi
Pada dasarnya sistem kemudi dibedakan menjadi dua yaitu :
A. Sistem kemudi secara manual
- Dibutuhkan tenaga yang besar untuk menggerakkan roda kemudi
- Pengemudi lebih cepat lelah
- Dibutuhkan tenaga yang besar untuk menggerakkan roda kemudi
- Pengemudi lebih cepat lelah
B. Sistem kemudi yang memakai power steering
Penggunaan power steering memberikan keuntungan seperti :
- Mengurangi daya pengemudian ( steering effort )
- Kestabilan yang tinggi selama pengemudian
Penggunaan power steering memberikan keuntungan seperti :
- Mengurangi daya pengemudian ( steering effort )
- Kestabilan yang tinggi selama pengemudian
C. Sistem kemudi elektrik (Electric Power Steering)
Sistem kemudi secara manual jarang dipakai terutama pada mobil-mobil
modern. Pada sistem ini dibutuhkan adanya tenaga yang besar untuk
mengemudikannya. Akibatnya pengemudi akan cepat lelah apabila
mengendarai mobil terutama pada jarak jauh.
Tipe sistem kemudi secara manual yang banyak digunakan adalah :
1. Recirculating ball
Cara kerjanya :
Pada waktu pengemudi memutar roda kemudi, poros utama yang dihubungkan dengan roda kemudi langsung membelok. Di ujung poros utama kerja dari gigi cacing dam mur pada bak roda gigi kemudi menambah tenaga dan memindahkan gerak putar dari roda kemudi ke gerakan mundur maju lengan pitman ( pitman arm ).
Pada waktu pengemudi memutar roda kemudi, poros utama yang dihubungkan dengan roda kemudi langsung membelok. Di ujung poros utama kerja dari gigi cacing dam mur pada bak roda gigi kemudi menambah tenaga dan memindahkan gerak putar dari roda kemudi ke gerakan mundur maju lengan pitman ( pitman arm ).
gambar Sistem kemudi jenis recirculating ball
Lengan-lengan penghubung (linkage), batang penghubung ( relay rod ), tie
rod, lengan idler ( idler arm ) dan lengan nakel arm dihubungkan dengan
ujung pitman arm. Mereka memindahkan gaya putar dari kemudi ke
roda-roda depan dengan memutar ball joint pada lengan bawah ( lower arm )
dan bantalan atas untuk peredam kejut.
Jenis ini biasanya digunakan pada mobil penumpang atau komersial.
Keuntungan :
-
- | Komponen gigi kemudi relative besar, bisa digunakan untuk mobil ukuran sedang, mobil besar dan kendaraan komersial Keausan relative kecil dan pemutaran roda kemudi relative ringan |
Kerugian :
- Konstruksi rumit karena hubungan antara gigi sector dan gigi pinion tidak langsung
- Biaya perbaikan lebih mahal
- Biaya perbaikan lebih mahal
2. Jenis rack and pinion
Cara kerja :
Pada waktu roda kemudi diputar, pinion pun ikut berputar. Gerakan ini akan menggerakkan rack dari samping ke samping dan dilanjutkan melalui tie rod ke lengan nakel pada roda-roda depan sehingga satu roda depan didorong, sedangkan satu roda tertarik, hal ini menyebabkan roda-roda berputar pada arah yang sama.
Pada waktu roda kemudi diputar, pinion pun ikut berputar. Gerakan ini akan menggerakkan rack dari samping ke samping dan dilanjutkan melalui tie rod ke lengan nakel pada roda-roda depan sehingga satu roda depan didorong, sedangkan satu roda tertarik, hal ini menyebabkan roda-roda berputar pada arah yang sama.
gambar Sistem kemudi jenis rack dan pinion
Kemudi jenis rack and pinion jauh lebih efisien bagi pengemudi untuk mengendalikan roda-roda depan.
Pinion yang dihubungkan dengan poros utama kemudi melalui poros intermediate, berkaitan denngan rack.
Keuntungan :
- Konstruksi ringan dan sederhana
- Persinggungan antara gigi pinion dan rack secara langsung
- Pemindahan momen relatif lebih baik, sehingga lebih ringan
- Persinggungan antara gigi pinion dan rack secara langsung
- Pemindahan momen relatif lebih baik, sehingga lebih ringan
Kerugian :
- Bentuk roda gigi kecil, hanya cocok digunakan pada mobil penumpang ukuran kecil atau sedang
- Lebih cepat aus
- Bentuk gigi rack lurus, dapat menyebabkan cepatnya keausan
- Lebih cepat aus
- Bentuk gigi rack lurus, dapat menyebabkan cepatnya keausan
KOMPONEN SISTEM KEMUDI
1. STEERING COLUMN
Steering column atau batang kemudi merupakan tempat poros utama.
Steering column terdiri dari main shaft yang meneruskan putaran roda
kemudi ke steering gear, dan column tube yang mengikat main shaft ke
body. Ujung atas dari main shaft dibuat meruncing dan bergerigi, dan
roda kemudi diikatkan ditempat tersebut dengan sebuah mur.
Steering column juga merupakan mekanisme penyerap energi yang menyerap gaya dorong dari pengemudi pada saat tabrakan.
Gambar Steering Column
Steering columnjuga merupakan mekanisme penyerap energi yang menyerap gaya dorong dari pengemudi pada saat tabrakan.
Ada dua tipe steering column yaitu :
1. Model Collapsible
Model ini mempunyai keuntungan :
Apabila kendaraan berbenturan / bertabrakan dan steering gear box mendapat tekanan yang kuat, maka main shaft column atau bracket akan runtuh sehingga pengemudi terhindar dari bahaya.
Apabila kendaraan berbenturan / bertabrakan dan steering gear box mendapat tekanan yang kuat, maka main shaft column atau bracket akan runtuh sehingga pengemudi terhindar dari bahaya.
Kerugiannya adalah :
-
- | Main shaft nya kurang kuat, sehingga hanya digunakan pada mobil penumpang atau mobil ukuran kecil. Konstruksinya lebih rumit |
Waktu Tabrakan
Dorongan badan pengemudi terhadap roda kemudi memutuskan pen-pen plastik
dan menyebabkan poros utama atas dan tabung batang kemudi terdorong
maju, sementara tabung-tabung atas dan bawah dihubungkan oleh bola-bola
baja.
Tahanan meluncur bola-bola ini menyerap kekuatan dorong badan pengemudi.
Tahanan meluncur bola-bola ini menyerap kekuatan dorong badan pengemudi.
2. Model Non collapsible
Model ini mempunyai keuntungan :
- Main shaftnya lebih kuat sehingga banyak digunakan pada mobil-mobil besar atau mobil-mobil kecil
- Konstruksinya sederhana
- Konstruksinya sederhana
Kerugiannya adalah :
- | Apabila berbenturan dengan keras, kemudinya tidak dapat menyerap goncangan sehingga keselamatan pengemudi relatif kecil. |
Animasi saat terjadi kecelakaan pada mobil mengunakan sistem kemudi model non collapsible
b. STEERING GEAR
Steering gear tidak hanya berfungsi untuk mengarahkan roda depan, tetapi
dalam waktu yang bersamaan juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk
meningkatkan momen agar kemudi menjadi ringan. Untuk itu diperlukan
perbandingan reduksi yang disebut perbandingan steering gear, dan
biasanya perbandingannya antara 18 sampai dengan 20 : 1.
Perbandingan yang semakin besar akan menyebabkan kemudi menjadi semakin
ringan, tetapi jumlah putarannya akan bertambah banyak, untuk sudut
belok yang sama.
Ada beberapa tipe steering gear, tetapi yang banyak digunakan dewasa ini adalah
Gambar Recirculating ball
Gambar Rack and pinion.
Tipe yang pertama, digunakan pada mobil penumpang ukuran sedang sampai
besar dan mobil komersial. Sedangkan tipe kedua, digunakan pada mobil
penumpang ukuran kecil sampai sedang.
Sudut belok dan gear ratio Pada diagram dapat dilihat hubungan sudut
putar sector dengan gear ratio. Pada saat lurus atau sektor shaft
berputar 2,5 ° ke kiri atau ke kanan gear ratio masih tetap 19,5 : 1.
Sedangkan pada saat belok dengan sudut putar sektor 37° gear ratio
menjadi besar yaitu 21,5 : 1. Oleh karena itu pada saat membelok kemudi
menjadi ringan.
Gambar Gear rasio dan sudut belok
Ada beberapa bentuk steering gear box, diantaranya :
1. Model worm dan sector roller
Worm gear berkaitan dengan sector roller di bagian tengahnya. Gesekannya
dapat mengubah sentuhan antara gigi dengan gigi menjadi sentuhan
menggelinding.
| |
2. Model worm dan sector
Pada model ini worm dan sector berkaitan langsung | |
3. Model screw pin
Pada model ini pin yang berbentuk tirus bergerak sepanjang worm gear | |
4. Model screw dan nut
Model ini di bagian bawah main shaft terdapat ulir dan sebuah nut
terpasang padanya. Pada nut terdapat bagian yang menonjol dan dipasang
kan tuas yang terpasang pada rumahnya. | |
5. Model recirculating ball
Pada model ini, peluru-peluru terdapat dalam lubang-lubang nut untuk
membentuk hubungan yang menggelinding antara nut dan worm gear.Mempunyai
sifat tahan aus dantahan goncangan yang baik | |
6. Model rack and pinion
Gerakan putar pinion diubah langsung oleh rack menjadi gerakan mendatar.
Model rack and pinion mempunyai konstruksi sederhana, sudut belok yang
tajam dan ringan, tetapi goncangan yang diterima dari permukaan jalan
mudah diteruskan ke roda depan. |
c. STEERING LINKAGE
Steering linkage terdiri dari rod dan arm yang meneruskan tenaga gerak
dari steering gear ke roda depan. Walaupun mobil bergerak naik dan
turun, gerakan roda kemudi harus diteruskan ke roda-roda depan dengan
sangat tepat setiap saat. Ada beberapa tipe steering linkage dan
konstruksi joint yang dirancang untuk tujuan tersebut. Bentuk yang tepat
sangat mempengaruhi kestabilan pengendaraan.
1. Steering linkage untuk suspensi rigid
Gambar Steering linkage suspensi rigid
2. Steering linkage untuk suspensi independen
Gambar Ball joint pada suspensi independen
Komponen sistem kemudi lainnya bergantung pada jenis kemudi yang digunakan antara lain :
1. Steering wheel.
Ada beberapa macam roda kemudi ditinjau dari konstruksinya yaitu :a. Roda kemudi besar Bentuk ini mempunyai keuntungan, yaitu mendapatkan momen yang besar sehingga pada waktu membelokkan kendaraan , akan terasa ringan dan lebih stabil b. Roda kemudi kecil Mempunyai keuntungan tidak memakan tempat dan peka terhadap setiap gerakan yang diberikan pada saat jalan lurus, akan tetapi dibutuhkan tenaga besar untuk membelokkan kendaraan karena mempunyai momen kecil c. Roda kemudi ellips Model ini dapat mengatasi kedua-duanya karena merupakan gabungan roda kemudi besar dan kecil. | |
2. Steering Main Shaft
Steering main shaft atau Poros Utama Kemudi berfungsi untuk menghubungkan atau sebagai tempat roda kemudi dengan steering gear. | |
3. Pitman Arm
Pitman arm meneruskan gerakan gigi kemudi ke relay rod atau drag link.
Berfungsi untuk merubah gerakan putar steering column menjadi gerakan
maju mundur. | |
4. Relay Rod
Relay rod dihubungkan dengan pitman arm dan tie rod end kiri serta kanan. Relay rod ini meneruskan gerakan pitman arm ke tie rod | |
5. Tie Rod
Ujung tie rod yangberulir dipasang pada ujung rack pada kemudi rack end
pinion, atau ke dalam pipa penyetelan pada recirculating ball, dengan
demikian jarak antara joint- joint dapat disetel. | |
6. Tie Rod End ( Ball Joint )
Tie rod end dipasanglkan pada tie rod untuk menghubungkan tie rod dengan knuckle arm, relay roda dan lain-lain. | |
7. Knuckle arm
Knuckle arm meneruskan gerakan tie rod atau drag link ke roda depan melalui steering knuckle. | |
8. Steering knuckle
Steering knuckle untuk menahan beban yang diberikan pada roda-roda depan
dan berfungsi sebagai poros putaran roda. Berputar dengan tumpuan ball
joint atau king pin dari suspension arm | |
9. Idler arm
Pivot dari idler arm dipasang pada body dan ujung lainnya dihubungkan
dengan relay rod dengan swivel joint. Arm ini memegang salah satu ujung
relay rod dan membatasi gerakan relay rod pada tingkat tertentu. |
B. POWER STEERING
Sistem kemudi ini memiliki sebuah booster hidraulis dibagian tengah
mekanisme kemudi agar kemudi menjadi lebih ringan. Dalam keadaan normal
beratnya putaran roda kemudi adalah 2-4 kg ( lihat gambar )
Animasi cara kerja power steering
Sistem power steering direncanakan untuk mengurangi usaha pengemudian
bila kendaraan bergerak pada putaran rendah dan menyesuaikan pada
tingkat tertentu bila kendaraan bergerak, mulai kecepatan medium sampai
kecepatan tinggi.
Penggunaan power steering memberikan keuntungan seperti :
- Mengurangi daya pengemudian ( steering effort )
- Kestabilan yang tinggi selama pengemudian
- Mengurangi daya pengemudian ( steering effort )
- Kestabilan yang tinggi selama pengemudian
Cara kerja power steering :
1. Posisi netral
Minyak dari pompa dialirkan ke katup pengontrol ( control valve ). Bila
katup pengontrol berada pada posisi netral, semua minyak akan mengalir
melalui katup pengontrol ke saluran pembebas ( relief port )dan kembali
ke pompa. Pada saat ini tidak terbentuk tekanan dan arena tekanan kedua
sisi sama, torak tidak bergerak.
Animasi gerakan fluida pada posisi netral
2. Pada saat membelok
Pada saat poros utama kemudi (steeringmain shaft) diputar ke salah satu
arah, katup pengontrol juga akan bergerak menutup salah satu saluran
minyak. Saluran yang lain akan terbuka dan akan terjadi perubahan volume
aliran minyak dan akhirnya terbentuk tekanan. Pada kedua sisi torak
akan terjadi perbedaan tekanan dan torak akan bergerak ke sisi yang
bertekanan rendah sehingga minyak yang berada dalam ruangan tersebut
akan dikembalikan ke pompa melalui katup pengontrol.
Animasi gerakan fluida pada saat berbelok
VANE PUMP
Vane pump yang berfungsi membangkitkan tekanan hidraulis, pada bagian
atas pompa terdapat reservoir yang selalu terisi air dengan fluida
khusus, dan permukaan fluida harus selalu diperiksa secara teratur.
Untuk tujuan tersebut, bila seseorang memeriksa tinggi permukaan fluida,
pengecekan kondisi fluida perlu dilakukan termasuk temperatur fluida,
adanya gelembung atau fluida menjadi keruh. Yang perlu diperhatikan
bahwa volume fluida power steering tidak berubah kecuali jika terdapat
kebocoran.
Gambar vane pump
Tipe Power Steering
Ada beberapa tipe power steering, tetapi masing-masing mempunyai 3
bagian yang terdiri dari pompa, control valve dan power silinder. Ada
dua jenis power steering yaitu :
a. Tipe Integral
Sesuai dengan namanya, control valve dan power piston terletak di dalam
gear box. Tipe gear yang dipakai ialah recirculating ball.Diperlihatkan
di sini mekanisme sistem power steering tipe integral.
Bagian yang utama terdiri dari :
a. Tangki reservoir yang berisi fluida
b. Vane pump yang membangkitkan tenaga hidraulis
c. Gear box yang berisi control valve, power piston dan steering gear
d. Pipa-pipa yang mengalirkan fluida
e. Selang-selang flexible.
Bagian yang utama terdiri dari :
a. Tangki reservoir yang berisi fluida
b. Vane pump yang membangkitkan tenaga hidraulis
c. Gear box yang berisi control valve, power piston dan steering gear
d. Pipa-pipa yang mengalirkan fluida
e. Selang-selang flexible.
Gambar power steering type integral
b. Tipe Rack and Pinion
Control valve power steering tipe ini termasuk di dalam gear housing dan
power pistonnya terpisah di dalam power cylinder. Tipe rack and pinion
hampir sama dengan mekanisme tipe integral.
Gambar power steering type rack and pinion
Komponen utama vane pump sebagai berikut :
Reservoir tank
|
:
|
berfungsi untuk menampung persediaan minyak power steering.
|
Pump body
|
:
|
digerakkan oleh puli poros engkol mesin dan drive belt atau
motor listrik,
dan mengalirkan minyak yang bertekanan ke gear housing.
|
Flow control valve
|
:
|
fungsi untuk mengatur volume aliran minyak dari pompa ke gear
housing
dan menjaga agar volumenya tetap pada rpm pompa yang
berubah-ubah.
|
Peralatan idle up
|
:
|
berfungsi untuk menaikkan rpm mesin pada saat pompa memperoleh
beban
maksimum
|
DIAGNOSA
Diagnosis ( trouble shooting ) sistem kemudi secara manual
Pada saat memeriksa system kemudi, perhatikan bahwa antara system kemudi
dengan roda-roda depan ada kaitannya, demikian juga dengan suspensi,
poros dan rangka. Adanya hubungan tersebut disebabkan oleh system
kemudi, suspensi atau yang lainnya. Oleh karena itu, sebelum memutuskan
bahwa gangguan terdapat pada system kemudi, pertimbangkan dan periksa
semua penyebab lain yang mungkin ada.
Memeriksa tinggi permukaan oli pada gear box
- Cara memeriksanya sebagai berikut :- Tempatkan kendaraan pada tempat yang rata
- Periksa tinggi permukaan oli
- Bersihkan bagian atas dan roda gigi kemudi
- Kendorkan dan lepaskan sumbat pembuang
- Masukkan obeng kecil ke dalam lubang pengisi oli dan ukur jaraknya.
- Tambahkan oli apabila permukaan rendah, kemudian ada kebocoran atau tidak.
- Pasang kemlai sumbat penguapan
Memeriksa lengan penghubung kemudi ( steering linkage )
Cara memeriksanya sebagai berikut :
- Tempatkan kendaraan pada tempat yang rata
- Periksa tinggi permukaan oli
- Bersihkan bagian atas dari roda gigi kemudi
- Kendorkan dan lepaskan sumbat pembuang
- Masukkan obeng kecil ke dalam lubang pengisi oli dan ukur jaraknya
- Tambahkan oli apabila permukaan rendah, kemudian ada kebocoran atau tidak
- Pasang kembali sumbat penguapan.
- Tempatkan kendaraan pada tempat yang rata
- Periksa tinggi permukaan oli
- Bersihkan bagian atas dari roda gigi kemudi
- Kendorkan dan lepaskan sumbat pembuang
- Masukkan obeng kecil ke dalam lubang pengisi oli dan ukur jaraknya
- Tambahkan oli apabila permukaan rendah, kemudian ada kebocoran atau tidak
- Pasang kembali sumbat penguapan.
Memeriksa tinggi permukaan oli pada gear box
Gambar gear box
Memeriksa lengan penghubung kemudi ( steering linkage )
Gambar lengan penghubung kemudi
Pemeriksaan kebebasan roda kemudi
Langkah-langkahnya :
- Putar roda kemudi hingga pada posisi lurus
- Putar perlahan-lahan roda kemudi jangan samapai roda berherak
- Besarkan gerakan roda kemudi (free play)
- Besarnya kebebasan roda kemudi bergantung pada model mobil, biasanya tidak lebih dari 30 mm
- Putar roda kemudi hingga pada posisi lurus
- Putar perlahan-lahan roda kemudi jangan samapai roda berherak
- Besarkan gerakan roda kemudi (free play)
- Besarnya kebebasan roda kemudi bergantung pada model mobil, biasanya tidak lebih dari 30 mm
Gambar kebebasan roda kemudi
Kemudi berat
Langkah-langkahnya :
- Periksa tekanan ban
- Periksa steering systemnya (tinggi minyak, steering linkage, steering gear)
- Periksa ball jaoin atau king pin
- Periksa suspension arm
- Periksa tinggi kendaraan
- Periksa wheel aliggment
- Periksa tekanan ban
- Periksa steering systemnya (tinggi minyak, steering linkage, steering gear)
- Periksa ball jaoin atau king pin
- Periksa suspension arm
- Periksa tinggi kendaraan
- Periksa wheel aliggment
Memeriksa sabuk penggerak pompa pada power steering
Memeriksa sabuk penggerak pompa pada power steering, yaitu :
- Sabuk penggerak pompa harus diperiksa dan diganti bila pecah-pecah
- mengkilat / terbakar
- kerusakan lain/ tergencet
- Sabuk penggerak pompa harus diperiksa dan diganti bila pecah-pecah
- mengkilat / terbakar
- kerusakan lain/ tergencet
Apabila sabuk penggerak pompa berbunyi pada saat kendaraan sedang
membelok, berarti sabuk dalam keadaan kendor, oleh karena itu, perlu
disetel. Penyetelan dapat dilakukan menggunakan alat khusus uji
ketegangan sabuk
Memeriksa tekanan kerja power steering
Langkah-langkahnya : | |
- | Lepaskan saluran tekanan dari rumah pompa |
- | Pasangkan meter tekanan dan kran, antara saluran yang dilepas dengan saluran ke luar pompa |
- | Untuk pemeriksaan teliti, perlu bantuan termometer dan tachometer |
- | Keluarkan angin yang kemungkinan ada pada sistem dengan jalan menghidupkan motor dan memutar kemudi ke kanan dan ke kiri berkali-kali. Periksa ketinggian cairan, tambahkan bilamana perlu, dan biarkan meter katup sampai cairan mencapai suhu spesifikasi. |
- | Ukur tekanan cairan pada rumah gigi kemudi, harga spesifikasi tekanan lebih dari 72 kg/cm. |
C. Electric Power Steering (Sistem Kemudi Mobil)
Teknologi Electric Power Steering(EPS) dibuat untuk mengerti kita. Pada EPS, mekanisme hidraulis berganti menjadi gerakan dinamo yang mengandalkan arus listrik. “Dalam hal perawatan pun didesain menjadi free maintenance dan enggak bikin repot lagi seperti model konvensional,” bilang Iwan Abdurachman, technical trainee PT Toyota Astra Motor. Nah karena bebas rawat, EPS ini jarang ditengok. Problem yang terjadi juga tidak dikenali. Bahkan baru paham setelah kejadian. Yuk belajar bareng bersama tentang EPS.
Semua EPS yang diaplikasikan, pada dasarnya tetap menggunakan tenaga bantuan motor elektrik. Perbedaaannya bisa dibagi dua. Pertama dengan sebutan fully electric. Artinya motor listrik bekerja langsung dalam [img]membantu gerakan kemudi. Baik yang letaknya menempel pada batang kemudi, seperti pada Toyota Yaris dan Vios. Juga yang letaknya menempel pada rack steer seperti Honda Jazz, Suzuki Karimun dan Swift. Bahkan pada generasi awal yang diterapkan Mazda Vantrend lansiran 1995 ataupun Toyota Crown keluaran 2005, di tempatkan pada gearbox steering.
Kedua model semi electric. Putaran motor elektrik hanya dimanfaatkan untuk mendorong hidraulis. Ini sebagai pengganti pompa power steering yang menempel di mesin dan diputar oleh sabuk V-belt. Misalnya seperti pada Chevrolet Zafira dan Mercedes Benz A-Class. Perangkat EPS yang digunakan tentunya tidak lagi menempel pada mesin. Namun masih mengandalkan minyak untuk meringankan gerak setir. Biasanya perangkat ini juga masih menggunakan slang tekan dan slang balik dari minyak.
CARA KERJA ELECTRIC POWER STEERING
Cara
kerja Sistem Electric Power Steering (EPS) adalah saat kunci diputar ke
posisi ON, Control Module memperoleh arus listrik untuk kondisi
stand-by, bersamaan dengan itu indikator EPS pada panel instrumen
menyala. Saat mesin hidup, Noise Suppressor segera menginformasikan pada
Control Module untuk mengaktifkan motor listrik dan clutch pun langsung
menghubungkan motor dengan batang setir. Salah satu sensor yang
terletak pada steering rack bertugas memberi informasi pada Control
Module ketika setir mulai diputar. Disebut Torque Sensor, ia akan
mengirimkan informasi tentang sejauh apa setir diputar dan seberapa
cepat putarannya. Dengan dua informasi tersebut, Control Module segera
mengirim arus listrik sesuai yang dibutuhkan ke motor listrik untuk
memutar gigi kemudi. Dengan begitu proses memutar setir menjadi ringan.
Vehicle Speed Sensor bertugas begitu mobil mulai melaju. Sensor ini
menyediakan informasi bagi control module tentang kecepatan kendaraan.
Pada kecepatan tinggi, umumnya dimulai sejak 80 km/jam, motor elektrik
akan dinonaktifkan oleh Control Module.
Dengan
begitu setir menjadi lebih berat sehingga meningkatkan safety. Jadi
sistem EPS ini mengatur besarnya arus listrik yang dialirkan ke motor
listrik hanya sesuai kebutuhan saja. Selain mengatur kerja motor
elektrik berdasarkan informasi dari sensor, Control Module juga
mendeteksi jika ada malfungsi pada sistem EPS. Lampu indikator EPS pada
panel instrumen akan menyala berkedip tertentu andai terjadi kerusakan.
Selanjutnya, Control Module menonaktifkan motor elektrik dan clutch akan
melepas hubungan motor dengan batang setir. Namun karena sistem kemudi
yang dilengkapi EPS ini masih terhubung dengan setir via batang baja,
maka mobil masih dimungkinkan untuk dikemudikan. Walau memutar setir
akan terasa berat seperti kemudi tanpa power steering.
Electric Power Steering (EPS) menggunakan beberapa perangkat elektronik seperti:
1. Control Module: Sebagai komputer untuk mengatur kerja EPS.
2. Motor elektrik: Bertugas langsung membantu meringankan perputaran setir.
3. Vehicle Speed Sensor: Terletak di girboks dan bertugas memberitahu control module tentang kecepatan mobil.
4. Torque Sensor: Berada di kolom setir dengan tugas memberi informasi ke control module jika setir mulai diputar oleh pengemudi.
5. Clutch:
Kopling ini ada di antara motor dan batang setir. Tugasnya untuk
menghubungkan dan melepaskan motor dengan batang setir sesuai kondisi.
6. Noise Suppressor: Bertindak sebagai sensor yang mendeteksi mesin sedang bekerja atau tidak.
7. On-board Diagnostic Display: berupa indikator di panel instrumen yang akan menyala jika ada masalah sengan sistem EPS.
KEUNGGULAN EPS
EPS
tidak hanya melakukan fungsi power steering biasa, namun juga bisa
mengontrol tekanan hydraulic pressure yang bereaksi berdasarkan
counter-force plunger yang ada pada gear box tetapnya di dalam input
shaft, oleh karena itulah karakteristik steering effort vs. tekanan
hydraulic bervariasi tergantung dari kecepatan kendaraan untuk
memberikan karakteristik kemudi yang optimal pas dengan kecepatan
kendaraan dan kondisi kemudi.
1. Pada saat mobil dalam keadaan stationer dan berjalan lambat putaran kemudi ringan.
2. Pengaturan steering effort berdasarkan kecepatan kendaraan.
3. Pada kecepatan sedang dan cepat, steering effort secara akan bertambah untuk menambah kestabilan dan kenyamanan kemudi.
4. Pada
kecepatan sedang dan cepat, ketika posisi kemudi berada atau mendekati
posisi netral, fungsi reactionary plunger akan menambah steering effort
agar kemudi lebih stabil.
5. Ketika
kendaraan melewati jalan yang rusak pada kecepatan sedang dan cepat,
meskipun ada rintangan besar dari permukaan jalan, namun tidak akan
mempengaruhi arah control kemudi, karena tekanan ouput hydraulic untuk
steering effort menjadi tinggi sama seperti power steering konvensional.
6. Sistem
ini mempunyai fungsi fail-safe sehingga meskipun sistemnya elektrikal,
temasuk control unit dan sensors, namun karakteristik power steering
normal masih bisa di dapat.PERAWATAN
Sebagai komponen yang relatif tanpa perlu lagi melakukan perawatan. Umumnya sebatas melakukan perawatan pada komponen luar rangkaian motor elektrik. Pasalnya, parts pengganti seperti dinamo, sensor dan komponen kecil lainnya belum dijual di pasaran. Jika terjadi kerusakan, umumnya harus mengganti satu rangkaian. Misalnya model steer column yang tergabung dengan dinamo atau dengan racksteer.
Walau komponen tersebut didesain tidak mudah rusak. “Sebaiknya air jangan masuk ke motor elektrik. Seperti saat cuci mobil. Terutama buat yang letaknya tergabung dengan racksteer atau di kolong mobil,” beber Rachmansyah Nasution.
Sebagai perawatan, menurut Rachman komponen EPS sebaiknya diperiksa secara rutin waktu mobil dalam kondisi terangkat. Misalnya saat melakukan cuci kolong diperiksa kondisi kabel penghubungnya. Atau bisa dengan menambahkan pelindung komponen yang bisa kemasukan air. Mulai dari bagian soket. “Bisa ditutupi dengan balutan lakban,” pesannya.
Sekring EPS yang umumnya tertancap dalam kotak sekring dalam kabin mesin perlu diperiksa juga. Biar enggak bermasalah, bisa semprot dengan cairan sejenis pembersih atau contact cleaner. Atau diganti setelah tampak kendur.
Selain itu, komponen penunjang lain seperti karet boot steer dan joint steer bisa dirawat seperti biasa. Jika tampak sobek hingga getas pada sistem semi electric artinya perlu penggantian segera. Jika joint steer dan bagian tie rod mulai oblak artinya perlu penggantian juga seperti merawat PS biasa saja.
DETEKSI
Mendeteksi problem perlu menggunakan alat khusus. Pada bengkel resmi sudah pakai alat scan untuk mendiagnosa secara elektronik. Namun paling mudah bisa dilakukan sendiri dengan cara memeriksa kondisi sekring. Pastikan kondisi sekring tidak longgar, korosi hingga putus dalam boks sekring pusat yang letaknya dalam ruang mesin. Kemungkinan kerusakan terjadi pada komponen lain yang harus diperiksa oleh bengkel. Baik pada bagian soket penghubung, modul, dinamo ataupun sensor setir dan sensor kecepatan.
MENGUBAH SEMI ELEKTRIK JADI FULL HIDRAULIK
Dari semua model power steering (PS) elektris, motor dan perangkat modul jebol pasti bikin putaran setir berat. Nah buat yang mengaplikasi sistem elektronik-hidraulik, ada solusi alternatif daripada mengganti motor PS hingga modul pengatur kerja motor. “Lebih baik diganti model hidraulik saja. Lebih murah dan mudah perawatannya,” ujar Purwanto dan Paulus Dwi Eriawan dari MW Power Steering di Lebak Bulus, Jakbar.
Tipe PS elektrik hidraulik ada pada Chevrolet Zafira, Mercedes-Benz A-Class atau Peugeot 307. Kalau motor listrik PS ini rusak, jelas bikin berat. Karena tidak bisa memutar pompa lagi. Sayangnya, komponen ini masih tergolong mahal, harganya mencapai Rp 10 juta.
Nah, sistem pompa elektrik itu bisa diganti dengan pompa mekanis yang mengandalkan putaran mesin. “Makanya hanya bisa digunakan untuk sistem elektrik-hidraulik. Karena masih pakai cairan PS. Tidak bisa untuk yang full elektrik,” papar Wawan, sapaan akrab Paulus Dwi Eriawan. Hanya dengan dana Rp 3,5 juta, sistem hidraulis ini bisa terpasang berikut beberapa tambahan kedudukan. Merogoh kantong pun lebih ringan.
Langganan:
Postingan (Atom)